Ptk Pai Sd Terbaru Xx
PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD DAN MI MATEMATIKA-Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah guru belum menerapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif namun masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga hasil belajar Matematika siswa kelas 4 belum mencapai nilai ketuntasan yang optimal. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk sekolah dasar/SD dan madrasah ibtidaiyah/MI merupakan kegiatan akademik guru yang dilakukan untuk mengembangkan kariernya sebagai guru yang lebih berkualitas. Disamping untuk pengembangan karier, PTK juga merupakan tuntutan profesi guru di Indonesia belakangan ini. Pada kesempatan saat ini kami akan membahas PTK SD berdasarkan mata pelajaran matematika.
PTK Sekolah Dasar/SD untuk bidang studi matematika memudahkan Anda untuk memperoleh rujukan yang bermutu dalam menyusun penelitian tindakan kelas Anda. Penelitian tindakan kelas SD/MI bidang studi matematika ini dapat Anda dapatkan langsung dari blog ptk sd terbaru. File atau berkas yang Anda dapatkan berekstensi word. Untuk membukanya, Anda memerlukan program ms word atau pembaca berkas word Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel Matematika SD semester 1 kelas 4 SD yang diberi judul “ Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Manipulatif Kertas Manila Siswa Kelas 4 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 SD ”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
Download Contoh PTK SD: PTK PAI SD Download. DVD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Materi Terbaru. Proposal ptk pai pdf. Kumpulan Contoh PTK SD, SMP, SMA Terbaru. Ketentuan Dasar Penelitian Tindakan Kelas Topik Penelitian Tindakan Kelas.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Model PTK dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD sebanyak 24 siswa.
Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan teknik observasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi perbandingan, mean, dan persentase.
Pendidikan di Indonesia adalah suatu pendidikan yang memiliki tujuan yang tertulis dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan keterampilan berhitung bagi warga masyarakat melalui Matematika. Lampiran Permendiknas RI No. 22 (2006, 416) menyebutkan bahwa, dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Contoh ptk matematika sd doc Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.
Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Sementara itu, dalam Permendiknas RI No. 41 (2007: 6) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi mengajar dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajarannya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar nasional, Depdiknas melakukan pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari teacher active teaching menjadi student active learning.
Maksudnya adalah perubahan orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru diharapkan dapat berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam belajar, dan siswa sendirilah yang harus aktif belajar dari berbagai sumber belajar. Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa transfer matematika sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum kepada siswa hendaknya melalui proses belajar mengajar yang terencana dan berpola. Keberhasilan dalam proses pembelajarannya menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan siswa. Gm56usb Driver Win7 there. Guru dalam merencanakan suatu proses pembelajaran sekurang-kurangnya faktor yang umumnya harus dipikirkan secara simultan oleh guru antara lain adalah: tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran, siswa, media pengajaran, metode pembelajaran, dan waktu belajar.
Tanpa mengabaikan faktor yang lain, faktor faktor tersebut secara bersama-sama menentukan hasil dari proses pembelajaran yang terjadi. Kualitas dan produktivitas pembelajaran ini akan tampak pada seberapa jauh siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sementara itu untuk membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut terkait erat dengan efektivitas strategi pembelajaran yang disusun oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kualitas dan produktivitas pembelajaran yang tinggi penyampaian materi pelajaran harus dikelola dan diorganisir melalui strategi pembelajaran yang tepat dan penyampaian yang tepat pula kepada siswa. Untuk itu salah satu tugas guru adalah bagaimana menyelenggarakan pembelajaran efektif. Dikemukakan Suparman (1997:156), bahwa kemampuan mengatur urutan kegiatan pembelajaran, pemilihan metode dan media tertentu serta pembagian waktu dalam kegiatan pembelajaran bagi seorang guru akan menjadi modal utama dalam merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematik.
Download ptk matematika sd lengkap Karena apa yang diajarkan guru, bukan saja relevan dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang bersangkutan, melainkan juga harus dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya serta kegiatan pembelajarannya harus menarik dan bervariasi. Namun demikian, kenyataan di lapangan guru masih mengalami kesulitan bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang efektif. Seperti dikemukakan Zamroni (dalam Sutarto Hadi, 2000: 1), orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) cenderung memperlakukan siswa berstatus sebagai obyek; (2) guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator; (3) materi bersifat subject-oriented; dan (4) manajemen bersifat sentralistis. Ciri-ciri tersebut, mengidentifikasikan bahwa belum adanya peran aktif siswa dalam pembelajaran. Guru di sekolah lebih berperan sebagai subyek pembelajaran (pembelajaran berpusat pada guru), sedangkan siswa sebagai obyek, serta pembelajaran tidak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan di atas, maka perlu kiranya bagi guru bagaimana sebaiknya mengatur urutan kegiatan pembelajarannya sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran, dan dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya, serta kegiatan pembelajarannya kontekstual, menarik, bervariasi, dan melibatkan peran aktif siswa.
Fungsi Matematika dan tujuan pembelajaran Matematika bertujuan agar siswa memiliki kemahiran yang mencakup kemampuan penalaran, komunikasi dan pemecahan masalah. Penerapan kemahiran pemecahan masalah antara lain dengan menerapkan suatu konsep untuk memperoleh penyelesaian dari suatu soal. Pembelajaran Matematika sering dianggap sulit dan membosankan bagi siswa sehinggga hasil belajar Matematika cenderung kurang bagus. Hal ini ditandai dengan nilai hasil evaluasi mata pelajaran Matematika yang masih rendah pada siswa. Siswa yang memperoleh nilai baik hanya sebagian saja. Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa, campuran dan desimal.
Inventarisasi masalah yang dilakukan penulis tentang materi pecahan, menunjukkan adanya kelemahan-kelemahan dalam penguasaan materi, penyiapan dan penggunaan media maupun pemilihan strategi/metodenya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain berkisar pada materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan baik untuk pecahan biasa maupun pecahan campuran dan desimal. Berdasarkan hasil diskusi peserta KKG pemandu matematika diperoleh informasi bahwa pada pelaksanaan pembelajaran matematika di SD guru dominan menggunakan metode ceramah dan pendekatan yang bersifat abstrak. Akibatnya peserta didik cenderung pasif dan kurang memahami obyek-obyek matematika yang dipelajari (fakta, konsep, prinsip dan keterampilan). Diduga salah satu penyebab dari keadaan tersebut adalah kurangnya kompetensi guru terutama kompetensi profesional dan pedagogik. Di sisi lain guru masih dituntut untuk mewujudkan pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Salah satu komponen penunjang untuk mewujudkan PAKEM adalah bahan tertulis yang mudah digunakan oleh guru.
Dalam kegiatan proses belajar mengajar, media memiliki peranan yang dapat mendukung keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Media merupakan salah satu pendukung utama keberhasilan mengajar. Oleh karena itu, seorang guru perlu memilih media mengajar yang bisa memacu keberhasilan belajar siswa, salah satunya adalah media manipulatif.Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan adanya perubahan sikap pada diri siswa dan dikuasainya materi pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkanoleh guru dalam rencana pembelajaran.
Tingkat penguasaan siswa dinyatakan dengan nilai. Penulis setelah melaksanakan proses pembelajaran pada materi pecahan menemukan bahwa sebagian siswa belum berhasil mengerjakan soal tentang pecahan. Hal ini karena pelajaran matematika merupakan pelajaran yang momok bagi sebagian besar siswa. Ada anak yang mengantuk, melamun, bermain sendiri.
KKM yang ditetapkan adalah 60 sedangkan persentase ketuntasan klasikal adalah 75%. Rata-rata kelas baru mencapai 55, jadi masih berada di bawah KKM. Proses Belajar Mengajar yang dilaksanakan penulis sering muncul masalah yang perlu diselesaikan dan perlu diperbaiki. Download ptk matematika sd word Berdasarkan analisis masalah dan untuk membantu siswa agar hasil pembelajaran baik dan memuaskan, maka penulis menuliskan permasalahan berupa hasil belajar matematika yang masih di bawah KKM. Hasil belajar matematika dengan KKM 60 belum dapat tercapai karena berbagai faktor, salah satunya karena belum menggunakan metode yang tepat dan belum memanfaatkan media dengan efektif.
Berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan di atas maka penulis berusaha memecahkan masalah dengan penggunaan alat peraga yaitu berupa kertas manila sebagai alat peraga manipulatif.Penggunaan media manipulatif ini digunakan dengan alasan untuk mengurangi kejenuhan metode ceramah serta membuat sesuatu yang abstrak menjadi hal yang konkrit, sehingga pemahaman anak tentang pecahan semakin meningkat yang pada akhirnya nanti akan berpengaruh pada hasil belajar mata pelajaran matematika, sehingga KKM dapat dicapai. Slameto dalam Harminingsih (2008) menyatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dalam terdiri dari: (1) jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), (2) psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), (3) dan kelelahan. Faktor luar yaitu: (1) keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), (2) sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), (3) dan masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Sekolah merupakan salah satu faktor luar dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga guru sebagai anggota sekolah memiliki peran penting dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Download PTK matematika sd kelas 4 lengkap Untuk itu, Guru harus memiliki kompetensi dibidangnya, selain itu agar pembelajaran tidak monoton maka guru sebaiknya mampu memvariasikan metode pembelajaran misalkan diskusi inkuiri, praktikum, game dan jigsaw. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi juga dapat mempengaruhi hasil belajar karena siswa merasa senang dalam belajar, motivasi tinggi dan hasil belajarnya dapat maksimal.
Pencarian kebenaran dalam matematika disajikan sebagai suatu cara manusia berpikir, sehingga validitas dari pemikiran kebenaran tidak diragukan lagi. Demikian pula dalam menyelesaikan persoalan sehari–hari, atau persoalan lain yang memerlukan matematika sebagai suatu cara yang khusus, misalnya persamaan, pertidaksamaan, model Matematika dan sebagainya. Banyak persoalan sehari-hari yang dapat dibantu dengan matematika. Oleh karena itu, matematika sangat perlu untuk dipelajari. Matematika bukan hanya sebagai alat bantu untuk matematika itu sendiri, akan tetapi banyak konsep–konsep yang sangat diperlukan oleh ilmu lainnya seperti fisika, kimia, biologi, teknik, ekonomi dan farmasi. Pecahan pada prinsipnya menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Seluruh jumlah bagian yang sama tersebut bersama-sama membentuk satuan (unit).
Dua macam keadaan yang perlu penekanan adalah konsep keseluruhan sebagai satuan dan konsep yang sama. Kedua konsep ini dapat di kaitkan dengan panjang,luas,volume, dan hitungan atau cacah. Kaitan masing-masing dapat ditunjukkan dengan menggunakan benda-benda manipulatif, misalnya kertas, karton, kelereng, kerikil, manik-manik, mata uang, buku, pensil, atau butiran.
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Berdasar fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana. Namun dalam keseharian kita tidak terlalu membedakan antara alat peraga dan sarana.
Sehingga semua benda yang digunakan sebagai alat dalam pembelajaran matematika kita sebut alat peraga matematika. Demikian pula pada modul ini, media matematika kita sebut alat peraga matematika. Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegipanjang dapat berfungsisebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri dalam persegipanjang.
Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan pembelajaran. Download ptk matematika sd lengkap Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapat memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis, jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat permainan.
Media adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untukmemperjelas materi atau mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Situmorang dan Suparman, 1998). Secara garis besar media dibedakan menjadi alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar.
Jadi efektivitas alat bantu tersebut terletak pada kemampuan guru dalam menggunakannya (khususnya kemampuan menjelaskan). Yang termasuk alat bantu antara lain: OHP/OHT, film bingkai (slide), foto, peta, poster, grafik, flip-chart, model, benda sebenarnya, alat peraga, lingkungan belajar dan lain-lain. Media pembelajaran adalah suatu media yang memuat pesan-pesan tertentu, yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu pula. Oleh karena itu media pembelajaran disebut juga sebagai perantara (medium). Yang termasuk media pembelajaran antara lain: televisi, film, slide seri, kaset audio, modul CAI (Computer Assisted Instructional), dan lain-lain. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran beraneka ragam.
Guruhendaknya dapat memilih salah satu atau beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyusun strategi pembelajaran. Pada pembelajaran matematika, media pembelajaran sebagai alat bantu sesuai dengan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu alat peraga dan sarana. Sebagai alat peraga media pengajaran itu membantu siswa memahami konsep matematika dalam wujud yang konkrit. Sedangkan yang masuk dalam kelompok sarana berfungsi membantu terjadinya proses belajar siswa (Estiningsih, 1994). Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) matematika, alat peraga berperan membantu siswa menguasai pengetahuan tentang konsep matematika yang dipelajari dalam KBM. Sebagai contoh: kotak kapur, kotak kue sebagai model geometri ruang berfungsi sebagai alat peraga apabila digunakan untuk mengajarkan konsep bangun ruang balok. Sarana berperan membantu proses belajar siswa dalam KBM untuk pembinaan keterampilan maupun untuk pemahaman konsep.Contoh ptk matematika sd kelas 4 pdf Sebagai contoh tabel perkalian dua bilangan satu angka yang pengisiannya digunakan untuk beradu cepat di antara siswa merupakan kegiatan untuk membina keterampilan siswa dalam fakta perkalian dasar.
Pada kesempatan lain tabel perkalian dapat digunakan dalam KBM untuk pemahaman konsep yaitu membantu siswa menemukan sifat pertukaran tempat yang dimiliki operasi hitung perkalian. Keterkaitan antara alat peraga dan kegiatan belajar untuk penanaman konsep menunjukkan bahwa macam alat peraga sesuai dengan ragam materi matematika yang dipelajari siswa dan yang tergolong sebagai pengertian baru atau pengertian dasar. Media merupakan faktor pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran sekaligus mampu merangsang perhatian, pikiran dan perasaan siswa sehingga terjadi proses pembelajaran disebut juga media pembelajaran (Santoso 2008). Menurut Sanjaya (2008) media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam media auditif, media visual, dan audio visual. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara.
Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, contohnya adalah film slide, foto, transparansi, kartu, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur gambar yang bisa dilihat juga mengandung unsur suara yang bisa didengar misalnya, rekaman vidio, film, dan slide suara.
Media memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, selain itu dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Media sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Levie & Lentz (1982) diacu dalam Erianawati (2005) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan teks materi pelajaran.
Fungsi afektif dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca dan mengingatnya kembali. Media dalam proses pembelajaran mempunyai fungsi antara lain: mampu mengatasi keterbatasan pengalaman siswa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, menumbuhkan minat baru dan memotivasi dan merangsang siswa untuk belajar. Download ptk matematika sd lengkap Gambar (visual) dapat menimbulkan rangsangan tertentu kearah keinginan untuk belajar.
Siswa menjadi penasaran dan timbul keinginan untuk mencari sesuatu yang baru (Sudjana 2007). Selama proses belajar mengajar cenderung menggunakan panca indera penglihatan, memakai mata untuk memperoleh informasi, isyarat, tanda atau hal yang menarik perhatian, kenyataan ini mempunyai arti yang penting untuk keperluan belajar dan mengajar. Kemampuan penglihatan harus dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan proses belajar mengajar. Penampilan media pembelajaran berupa kartu tidak boleh mengganggu gambar dan tulisan yang diproyeksikan harus dapat dibaca, untuk itu harus jelas dan terang.
Media tidak boleh meragukan, artinya obyek-obyek yang masih asing atau belum dikenal hendaklah ditampilkan sedini mungkin. Untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran dan bentuknya, harus terlihat perbandingannya dengan obyek lain yang sudah dikenal. Media tidak boleh terlalu ramai dan kacau supaya informasi yang dimaksudkan dapat tertangkap jelas oleh siswa. Menurut Arsyad (1997) prinsip umum untuk penggunaan efektif media pembelajaran visual (gambar), yaitu.
5) Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak.
Jadi bila memungkinkan hal itu haruslah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri. Contoh ptk matematika sd doc Hal itu dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja dengan lembar kerja.
Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan pada arti pertanyaannya. Oleh karena itu sebaiknya setiap alat peraga dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.
Bila kita cermati pembelajaran yang terjadi di sekolah saat ini, masih banyak yang dikelola secara klasikal. Artinya semua peserta didik diperlakukan sama oleh guru.
Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling disenangi oleh guru karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Oleh sebab itu penggunaan alat peraganya didominasi oleh guru. Pada umumnya hanya sebagaian kecil dari peserta didik yang dapat memanfaatkan alat peraga tersebut. Untuk meminimalisasi dominasi guru dalam penggunaan alat peraga, maka perlu direncanakan dan dikembangkan alat peraga untuk kelompok atau individu.
Ada beberapa keuntungan bila alat peraga digunakan untuk kelompok, antara lain: (1) adanya tutor sebaya dalam kelompok, akan dapat membantu guru dalam menerangkan pemanfaatan alat peraga kepada temannya, (2) kerjasama yang terjadi dalam penggunaan alat peraga kelompok akan membuat suasana kelas lebih menyenangkan, (3) banyaknya anggota kelompok yang relatif kecil akan memudahkan peserta didik untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam pemanfaatan alat. Namun demikian ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat peraga kelompok yakni: (1) tugas-tugas pelengkap dari alat peraga/sarana yang menjadi tanggung jawab kelompok hendaknya mengaktifkan semua anggota kelompok, agar tidak terjadi dominasi oleh seorang anggota kelompok, (2) pemilihan anggota kelompok dalam melaksanakan tugas-tugas pemanfaatan alat peraga haruslah secermat mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan peserta didik yang pandai atau sebaliknya dalam satu kelompok. Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar matematika dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan variasi sajian, misalnya permainan, diskusi, pemecahan masalah, praktek, dan lain-lain yang menarik.
Alat peraga merupakan bagian penting dari perangkat pembelajaran. Agar alat peraga yang akan digunakan sesuai dengan materi yang dibahas dan terencana dengan baik serta bermakna maksimal, seyogyanya alat peraga tersebut dirancang dan dibuat sendiri oleh guru. Untuk itu dibutuhkan urutan langkah sebagai berikut. Kegiatan identifikasi kebutuhan alat peraga yang digunakan di SD dari kelas I sampai dengan kelas VI merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru pengampu kelas yang bersangkutan baik secara individu atau kelompok ditingkat sekolah maupun tingkat KKG. Kegiatan ini memerlukan ketekunan dan inovasi dari guru sehingga dapat menentukan dan mengembangkan alat peraga yang digunakan berdasar pada kurikulum yang berlaku. Pencermatan terhadap kurikulum mengenai indikator, hasil belajar dan materi akan menentukan alat peraga yang dapat digunakan atau dikembangkan.
Bahan-bahan itu dapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik diatur/ ditata, dilipat/ dipotong oleh siswa sehingga dapat disebut sebagai bahan manipulatif, yaitu bahan yang dapat “ dimain-mainkan” dengan tangan. Bahan ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/ sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-fakta.
Dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan mengangkat permasalahan¬permasalahan keseharian seperti contoh di atas untuk menghilangkan kesan abstrak dari konsep. Guru dapat menyediakan bendabenda konkrit sederhana seperti pita, tali, kue cake kecil, kertas folio berwarna dan sebagainya, untuk dijadikan media pembelajaran sebelum masuk pada tahap semi konkrit berupa gambar. Secara singkat alternatif pembelajaran yang dapat dilaksanakan secara bertahap seperti berikut ini. Pada tahap awal guru mengulang materi prasyarat yang digunakan dalam pembahasan materi inti yaitu meliputi: penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama, dan konsep perkalian yang merupakan penjumlahan berulang. Guru membagikan lembar kerja untuk semua peserta didik yang berisi permasalahan-permasalahan seperti di atas untuk dibahas secara kelompok dan dilanjutkan secara klasikal. Peserta didik dibagi dalam kelompok¬kelompok (beranggotakan 2 peserta didik) diberi kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan menggunakan bendabenda konkrit yang telah disiapkan. Download ptk matematika sd lengkap Guru harus merencanakan permasalahan permasalahan dengan baik agar masing-masing kelompok dapat memperagakan obyek yang dapat membentuk kalimat matematika yang berbeda-beda tentang bilangan asli yang dikalikan dengan pecahan.
Kalimat matematika yang diharapkan muncul dari soal cerita tersebut adalah: Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk memperagakan objek yang telah disiapkan dan mengemukakan hasil dari penyelesaiannya. Guru dapat membantu kelompok pada saat mengemukakan hasil dan merangkumnya atau memperjelas materi yang dibahas dengan menggunakan chart yang telah disiapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat menyiapkan LK berupa gambargambar atau bangun-bangun sebagai pengganti dari benda konkrit untuk didiskusikan peserta didik secara kelompok. Gambar atau bangun yang tercantum pada LK hendaknya sederhana sehingga peserta didik mudah menentukan bagian-bagian dari bangun tersebut.
Sebelum masuk pada kegiatan inti guru mengulang materi prasyarat yaitu meliputi bilangan asli yang dikalikan dengan pecahan. Adapun sebaliknya cukup dengan menggunakan sifat komutatif perkalian pecahan.
Materi prasyarat lain adalah pecahan senilai dan pecahan campuran. Guru dapat membantu kelompok saat berdiskusi dan presentasi hasil. Pada akhir kegiatan guru bersama peserta didik merangkum atau memperjelas materi yang dibahas dengan menggunakan chart yang telah disiapkan. Optimalisasi kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor media atau teknik dan model mengajar guru. Guru dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna atau memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh ptk matematika sd doc Dengan menerapkan media manipulatif, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dapat mengatasi masalah dalam pembelajaran Matematika di kelas 4 SD Negeri., karena siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan diharapkan pula terjadi peningkatan hasil belajar. Contoh ptk bahasa indonesia word Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa kelas III SD Negeri semester I. Adapun metode yang digunakan adalah metode demonstrasi akan diterapkan dua siklus dan setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian bahasa indoneisa keas III SD diharapkan akan bermanfaat bagi sekolah yaitu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dan bagi siswa kelas III SD adalah meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi, bagi guru menjadi masukan bahwa dalam mengajarkan Bahasa Indonesia harus menggunakan metode yang sesuai. Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sd. Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan prestasi yaitu pada siklus I rata-rata 76,73 dan siklus II 82,23.
Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mulia, yaitu sebagai agen perubahan. Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan tugasnya, guru dituntut untuk selalu inovatif dalam mengemas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, sehingga terbentuk suasana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, terbangunnya kemampuan berprakarsa, berkembangnya kreatifitas dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Contoh ptk kelas 3 sd doc. Di Sekolah Dasar, pengajaran membaca dan menulis merupakan salah satu bidang garapan yang memegang peranan penting dalam pengajaran Bahasa Indonesia, karena tanpa memiliki pengetahuan dan ketrampilan membaca dan menulis maka akan mengalami kesulitan belajar di masa mendatang atau tingkat sekolah lanjutnya. Download Proposal Bahasa Indonesia SD Ketrampilan membaca dan menulis menjadi dasar utama, tidak hanya bagi bidang pengajaran bahasa, tetapi bidang pengajaran lainnya, seperti PKn, Matematika, IPA, IPS, dan lain-lain. Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya pengalaman.Belajar selalu melibatkan perubahan pada dirinya dan melalui pengalaman yang dilaluinya oleh interaksi antar dirinya dan lingkungannya baik sengaja maupun tidak disengaja.
Perubahan yang semata–mata karena kematangan seperti anak kecil mulai tumbuh dan berjalan tidak termasuk perubahan akibat belajar, karena biasanya perubahan yang terjadi akibat belajar adanya perubahan tingkah laku. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf. Sementara itu, Arikunto (1990:133) htp://duniabaca.com/pengertian¬belajar-dan-hasil-belajar.html (01 Desember 2011) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diaamati,dan dapat diukur”. Nasution (1995:25) htp://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html (01 Desember 2011) Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa hasil adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, ber..sipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Download Proposal Bahasa Indonesia SD. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelaj ran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.
Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Contoh ptk bahasa indonesia word Dalam pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan (mengamati) terhadap obyek yang akan didemonstrasikan. Selama proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Berdasarkan observasi awal, proses pembelajaran PAI di SDN. Khususnya kelas V masih belum optimal dalam meningkatkan kecerdasan emosional. Hal ini dibuktikan dengan guru yang masih menggunakan metode yang belum tepat dan mengarah pada peningkatan kecerdasan emosional sehingga kurang adanya respon peserta didik secara emosional tentang materi yang disampaikan. Akibatnya peserta didik pasif dan kurang mampu mengoptimalkan kecerdasan emosionalnya. Metode kisah merupakan salah satu metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan emosional sehingga mampu meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik dalam pembelajaran. Dengan meningkatnya kecerdasan emosional, peserta didik dalam pembelajaran tidak hanya mengasah kemampuan intelektualnya saja tetapi juga meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Dalam hal ini permasalahan yang diajukan adalah apakah penerapan metode kisah mampu meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik, Adapun untuk menggambarkan kecerdasan emosional peserta didik dilihat dari hasil angket dan aktivitas peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran.
Pengumpulan data ini dengan menggunakan metode observasi dan angket. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif non statistik. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus 2.
Adapun tiap siklus terdiri dari empat prosedur yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting), Observasi (Observing) dan Refleksi (Reflecting). Dengan subjek penelitian kelas V SDN. Sebanyak 25 peserta didik. Pada tahap pra siklus peneliti mengadakan pengamatan sekaligus menyebarkan angket. Pada saat proses pembelajaran PAI aspek akhlak dengan materi pokok sifat-sifat terpuji sebelum menggunakan metode kisah.
Pada tahap pra siklus dari jawaban angket kecerdasan emosional peserta didik mempunyai prosentase 65,40%. Pada siklus I prosentasenya 72,84%, pada siklus 2 prosentase naik menjadi 76,92%. Sedangkan dari observasi prosentase pada pra siklus adalah 57,5%. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan kecerdasan emosional peserta didik meningkat 72,5%.
Sedangkan pada siklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 kecerdasan emosional mengalami peningkatan yaitu 77,5%. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkan metode kisah dengan sebelumnya. Download ptk sd kelas 5 lengkap Hasil penelitian yang dilakukan peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan kecerdasan emosional dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kisah.
Kecerdasan emosional ini dapat dilihat dari pengelolaan emosi diri dalam kelas, memotivasi diri dalam mengikuti pembelajaran serta hubungan sosial dalam kelas maupun di luar kelas dan hasil angket. Pada dasarnya keberhasilan peserta didik tidak hanya dari melejitkan kemampuan intelektual saja, akan tetapi kemampuan emosional juga memiliki peranan.
Menurut penelitian IQ hanya berperan dalam kehidupan manusia dengan besaran maksimum 20%, sehingga kecerdasan emosional memiliki peranan penting menentukan keberhasilan seseorang. Sehingga EQ sangat penting.Setinggi-tingginya IQ hanya minimal untuk meraih keberhasilan, kecerdasan emosional yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi. Masalahnya sekarang pendidikan pada umumnya termasuk pendidikan Islam saat ini, cenderung berhasil membina kecerdasan intelektual dan ketrampilan, namun kurang berhasil menumbuhkan kecerdasan emosional, sehingga jumlah pelajar dan lulusan pendidikan tersebut menunjukkan sikap yang tidak terpuji, seperti perkelahian pelajar, kanakalan dan kriminalitas dan bahkan pembunuhan yang terjadi dikalangan mereka adalah tanda dari ketidakmampuan mereka dalam mengatur emosi. Hal ini mengakibatkan mereka lebih cenderung untuk melakukan akhlak tercela. Oleh karena itu kecerdasan emosional sangat menentukan dalam membentuk manusia yang mempunyai akhlakul karimah. Karena dalam kecerdasan emosi, hal-hal yang ada seperti integritas, komitmen, konsisten, sincerety dan totalitas dapat dibangun dengan ajaran-ajaran agama yang dilakukan secara baik, teguh dan menghayati maknanya.
Contoh ptk pai sd pdf Dengan demikian emosi ini harus diarahkan ke hal-hal yang konstruktif agar keberhasilan di dunia pendidikan lebih terlihat. Untuk mengasah lima unsur tersebut di atas diperlukan cara yang tepat dalam pengaturanya. Salah satu cara dalam meningkatkan kecerdasan emosi adalah dengan memberikan stimulus pada diri seseorang melalui cerita-cerita yang mampu merangsang perasaanya, sehingga menjadikan rasa empati yang tinggi dalam diri seseorang dan mampu bersikap baik dalam lingkunganya. Jadi upaya meningkatkan kecerdasan emosional adalah suatu usaha sadar untuk mengoptimalkan potensi unsur-unsur yang terkandung dalam kecerdasan emosional sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal.
Kolaborator adalah suatu kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti atasan, sejawat atau kolega. Kolaborator ini diharapkan dapat dijadikan sumber data, karena pada hakikatnya kedudukan peneliti pada penelitian tindakan kelas ini merupakan bagian dari situasi dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi dan kondisi.23 Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang baik sehingga dapat tercapai tujuan dari penelitian. Kedua, faktor lingkungan, pengalaman dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang.
Menurut John Lock dengan teori ´tabularasa´bahwa akan menjadi apakah seseorang kelak, sepenuhnya tergantung pada pengalaman-pengalaman orang tersebut. Menurut Sartan yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku seseorang, pertumbuhan, perkembangan life process seseorang kecuali gen-39 Lingkungan ini terdiri dari. Dalam pembahasan karya tulis ini, metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya suatu hal, baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah banyak ditemukan dalam Al-Quran, menurut Quraish Shihab (1992) kata kisah diulang sebanyak 44 kali dalam Al-Quran. Dan berisi tentang kisah kesejarahan atau peristiwa yang pernah terjadi seprti peristiwa kemimpinan, kezaliman, keteguhan iman dan perjuangan pendidikan, kerusakan dan kehancuran suatu bangsa dan sebagainya.
Pembawa kisah hendaknya memilih jenis kisah yang sangat ia kuasai. Ada kisah yang bernada sedih dan gembira.Pembawa kisah hendaknya dapat memilih kisah sesuai kondisi jiwanya saat akan berkisah, karena keadaan jiwa pembawa kisah akan berpengaruh pada setiap pengisahan. Faktor pendorong lainnya yaitu bahwa pembawa kisah harus memperhatikan situasi dan kondisi anak didik.Oleh karena itu, pembawa kisah hendaknya menjadikan pilihan kisahnya bervariasi antara lucu dan jenakadengan yang tragis dan menyedihkan.
Ini dilakukan sehingga anak tidak merasa bosan jika dikisahkan kepada mereka kisah-kisah yang menegangkan yang kemudian diikuti kisah-kisah yang lucu. Tinggi dan rendahnya suara serta nada bicara disesuaikan pada situasi dan kondisi yang ada pada alur kisah. Para pakar pendidikan mengatakan, ³sesungguhnya tingginya perhatian para siswa pada suatu cerita itu tergantung pada kuat tidaknya improvisasi plot dalam cerita tersebut. Download ptk sd kelas 5 lengkap Jika plot itu bertambah memukau, maka merekapun senang dan puas ketika sampai pada bagian pemecahan plot tersebut. ´Karenanya, seorang guru dalam membawakan kisah harus dengan suara yang biasa merasuk pada jiwa peserta didik sehigga mempengaruhi merek untuk menari jawabannya.
Perbedaan berkisah dengan mendongeng sangatlah tipis, karena dongeng adalah suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata yang menjadi satu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Sedangkan kisah merupakan salah satu jenis sastra yang memiliki nilai estetika di dalamnya terdapat rasa kenikmatan yang tiada tara serta mampu menarik perhatian orang. Sedangkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Download PTK pai sd doc Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.
Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI perlu diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta didik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI yaitu. Sifat-sifat terpuji merupakan materi yang mudah dipahami tetapi sulit untuk dipraktekan, karena belajar PAI harus benar-benar paham, mengerti dan dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu guru dalam pembelajaran tidak hanya memberi contoh prilaku-prilaku baik hanya dalam buku panduan tetapi juga mampu memberi contoh dalam kisah-kisah teladan yang mampu menarik perhatian peserta didik untuk lebih menghayati materi yang diajarkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu guru juga harus mampu memberikan contoh secara nyata dalam berperilaku baik.
Melalui metode kisah ini dapat mendorong peserta didik untuk memahami sifat-sifat terpuji dari tokoh-tokoh dalam kisah tersebut, sehingga akan member pengaruh positif terhadap peserta didik dalam hal motivasi untuk meniru atau menerapkan sifat-sifat terpuji dan perjuangan tokoh-tokoh dalam kisah tersebut.Hal ini mendorong peserta didik untuk bersemangat atau mempunyai keinginan kuat untuk mengasah kecerdasan emosionalnya, di mana meliputi pembentukan akhlak yang baik yang dihubungkan dengan konsep-konsep dari kecerdasan emosional, yang meliputi. Yang terpenting diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa kecerdasan emosi sesungguhnya lebih merupakan sebuah keterampilan (skill), bukan sekedar pengetahuan. Oleh karena itu, kecerdasan emosi dalam pembelajaran mampu membentuk akhlak peserta didik yang lebih terfokus pada to know how bukan to know what. Artinya, melalui pengembangan kecerdasan emosi, peserta didikdilatih untuk dapat mengatur emosinya sedemikian rupa sehingga dapat melahirkan perilaku positif, dan bukan mengajarkan nilai-nilai akhlak tertentu yang harus diketahui secara kognitif.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan perhitungan statistik sederhana. Berdasarkan masalah yang disebutkan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik dalam pembelajaran PAI melalui metode kisah kelas V SDN. Sebagai langkah awal untuk mengetahui berapa banyak peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional rendah terhadap mata pelajaran PAI pada peserta didik kelas V SDN. Penulis menyebarkan angket pernyataan pada 28 peserta didik yang dijadikan sebagai sampel.
Setiap peserta didik menjawab pertanyaan sebanyak 20 item soal yang terbagi atas 10 soal tentang kecerdasan emosional dan 10 soal tentang sifat-sifat terpuji yang telah ada pada angket dengan memberikan tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban yang telah tersedia, yaitu A, B, C dan D.
DOWNLOAD CONTOH PTK PAI SD LENGKAP DOC-Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Sebab dalam download ptk pai sd lengkap kegiaatan belajar mengajar, mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan ptk pai sd pdf keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: ptk pai sd doc (a) Apakah penerapan model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam (b) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam? Untuk meningkatkan prestasi dan motivasi siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam, khususnya di SDN, salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran tuntas ptk pai sd mi.
Dengan menerapkan metode pembelajaran ini diharapkan prestasi serta motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dapat meningkat. Tujuan penelitian tindakan ini adalah: download gratis ptk pai sd filetype doc (a) Ingin mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya model pembelajaran tuntas judul ptk pai sd. (b) Ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ptk pai sd kelas 4 doc penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN.
Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan laporan ptk pendidikan agama islam sd doc dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (75,56%), siklus III (86,67%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran tuntas dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Menurut teori psikologi, anak yang rasional selalu bertindak sesuai tingkatan perkembangan umur mereka. Ia mengadakan reaksi-reaksi terhadap lingkungannya, download gratis ptk pai sd filetype doc atau adanya aksi dari lingkungan maka ia melakukan kegiatan atau aktivitas. Dalam pendidikan kuno aktivitas anak tidak pernah diperhatikan karena menurut pandangan mereka anak dilahirkan tidak lain sebagai “orang dewasa dalam bentuk kecil”.
Ia harus diajarkan menurut kehendak orang dewasa. Karena itu ia harus menerima dan mendengar apa-apa yang diberikan dan disampaikan orang dewasa/guru tanpa dikritik. Pandangan yang lebih maju (modern) menganggap hal tersebut di atas sesuatu yang keterlaluan, menyiksa serta mengingkari harkat kemanusiaan anak. Aliran modern ini merombak dan mengubah pandangan itu dan mengantikannya dengan penekanan pada kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Anak aktif mencari sendiri dan bekerja sendiri.
Dengan demikian download ptk pai sd lengkap anak akan lebih bertanggung jawab dan beani mengambil keputusan sehingga pengertain mengenai suatu persoalan benar-benar mereka pahami dengan baik. Walaupun mereka mengambil keputusan sendiri berdasarkan pertingan kata hatinya, namun putusan mereka tersebut berhubungan juga dengan masyarakat, sebab individu itu baru berarti kalau ia telah berada dalam masyarakat. Di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang diguanakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan. Dari bermacam-macam teknik mengajar itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi meoderen seperti televise, radio, kasset, video-tape, film, head-projector, mesin-belajar dan lain-lain, bahkan telah menggukanan bantuan satelit.
Ada pula teknik penyajian yang hanya digunakan untuk contoh proposal ptk pai sd kelas sejumlah siswa yang terbatas, tetapi ada pula yang digunakan untuk sejumlah siswa yang tidak terbatas. Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumuan tujuan intruksional khusus. Sebab dalam kegiaatan belajar mengajar, mengajar bukan semata persoalan menceritakan.
Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Ptk pai sd pdf agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud) Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Dalam penelitian ptk pai sd pdf menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. Contoh proposal ptk pai sd kelas 5 Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi dimasyarakat atau sekolompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, 2002:82).
Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran ptk pai sd mi. Penelitian tidakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan invovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002: 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.